Saturday 19 September 2015

Penulisan EYD ( Bahasa Indonesia )



1.      Konsepsi Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan pelambang bunyi bahasa penggabungan dan pemisahan kata, penempatan tanda baca dalam tataran satuan bahasa. Pengertian senada dengan KBBI (2005:205), Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi dalam bentuk huruf serta penggunaan tanda baca dalam tatarab wacana. Berdasarkan konsepsi ejaan tersebut, cakupan bahasan ejaan membicarakan :

 
a.       Pemakaian huruf vocal dan konsonan,
b.      Penggunaan huruf kapital dan kursif,
c.       Penulisan kosakata dan bentukan kata,
d.      Penulisan unsur serapan afiksasi dan kosakata asing,
e.       Penempatan dan pemakaian tanda baca.
Kelima aspek ejaan tersebut ditata dalam kaidah ejaan yang disebut Ejaan Yang Disempurnakan sejak 1972.
2.      Kaidah Penempatan Ejaan dalam Penulisan
Dalam buku Pedoman Ejaan yang Disempurnakan penulisan ejaan dan tanda baca diatur dalam kaidahnya masing-masing. Penulisan ejaan diatur tersebut di antaranya :
1)      Pemakaian abjad, huruf vocal dan huruf konsonan,
2)      Persukuan, yaitu pemisahan suku kata,
3)      Penulisan huruf besar,
4)      Penulisan huruf miring,
5)      Penulisan kata dasar, kata ulang, kata berimbuhan, gabungan kata,
6)      Penulisan angka dan lambing bilangan,
7)      Penempatan tanda baca atau pungtuasi, di antaranya :
a.       Tanda titik (.),
b.      Tanda koma (,),
c.       Tanda titik dua (:),
d.      Tanda titik koma (;),
e.       Tanda titiktitik / ellipsis (….),
f.       Tanda Tanya (?),
g.      Tanda seru (!),
h.      Tanda kurung biasa ((….)),
i.        Tanda hubung (-),
j.        Tanda pisah (--),
k.      Tanda petik tunggal (‘…’),
l.        Tanda petik ganda (“…”),
m.    Tanda kurung siku ([…]),
n.      Tanda ulang angka dua (…..2),
o.      Tanda apostrof(‘….).
Tanda baca diatas diaplikasikan dalam teks sesuai dengan kaidah yang berlaku secara resmi. Kaidah ejaan itu akan dilampirkan dari buku Pedoman EYD.

Ketiga ejaan yang berlaku dalam bahasa Indonesia itu diresmikan di Jakarta melalui pemerintahan colonial Belanda dan pemerintahan Republik Indonesia.

No comments:

Post a Comment